How To Install CentOS 7 on VMware


Installing The CentOS 7 tutorial to learn about Openstack Red Hat platform Later. So I need vm with accepted spesification.

In this lab i'm want to install CentOS 7 system operation on WMware, with the recomendation spesification that is CPU 2 core, 8 Gb RAM, 50 Gb HDD1, 52 Gb HDD2, IP static (gateway, subnetmask, dns). Install CentOS in HDD1 with the  user=root password=redhat, user=centos password=redhat. When the installation is complete, shutdown vm and create HDD2 at menu edit vm.

1. Download the CentOS 7 iso file, you can navigate on website https://www.centos.org/download/. Download corresponding off your computer architecture.

2. Open your VMware and create vm.

 
3. Find and select CentOS iso file on your computer.
 
 
 4. Select Linux option anda click next button.


5. Define name for vm, then click the next button.


6. Allocation disk size HDD1 to 50 GB.


7. Click 'Customize Hardware' button


8. Define to 8 GB RAM, 2 Core and NAT network, then click close button.


 9. Verify according to the conditions above


10. Click close
 

11. Point the cursor to the vm screen, press Enter to install



12. Select languange


13.Click it to verify disk



14. Click now to select 'DATE & TIME'


15. Point the cursor to your region area.


16. Click on 'Network...' to configure connection and hostname


17. Turn on interface, then configure the IP address to be static, set gateway and dns wich proper, don't forget to set your domain


18. Click 'Begin install' button.


19. Click both 'ROOT PASSWORD' & 'USER CREATION' to set your system user and password


20. Wait for the installation to finish, click on the reboot button


21. Shutdown to create HDD2, use the poweroff command


22. Click on edit vm


23. Click Add (+) > select Hard Disk > Next


24. Select the type virtual disk of being loaded


25. Create new virtual disk


26. Allocate HDD2 disk size to 52 GB


27. Verify disk anda save


28.Power on vm, and verify that HDD2 is added, use lsblk command, HDD2 will be labeled sdb.


Thank!!, see you next artikel



Menghubungkan Router di gns3 ke internet dengan interface loopback



Ada beberapa cara agar jaringan digns3 bisa terkoneksi ke internet, salah satu yang akan kita bahas kali ini yaitu interface loopback, router digns3 akan terhubung ke interface loopback,dan dengan iptables untuk meneruskan paket dari interface loopback ke interface fisik.

Install aplikasi tun/tap lewat terminal
# apt-get install uml-utilities
Kemudian tambahkan modul dari linux kernel, pastikan kita menggunakan user root.
# modprobe tunctl
Setelah itu kita buat interface loopback,
# tunctl -t tap0
Tambahkan IP address pada interface loopback yang sudah dibuat,
# ifconfig tap0 10.100.100.100 netmask 255.255.255.0 up
Buat pengaturan iptable agar paket dari router yang ada digns3 bisa diteruskan dari interface loopback ke interface fisik,
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o wlp3s0 -j MASQUERADE
# iptables -A FORWARD -i tap0 -j ACCEPT
Nama dari interface fisik tidak selalu sama pada setiap komputer, kita bisa sesuaikan dengan nama yang ada pada komputer kita, bisa dichek dengan perintah ifconfig, dan kita juga bisa pilih interface fisik wlan atau pun lan.

Setelah konfigurasi pada terminal dilakukan, lanjut dengan konfigurasi pada gns3. Drag and drop device cloud > klik kanan > configure > Tab interface, kita bisa tambahkan manual dengan menulis tap0 pada kolom kemudian add > apply > Ok.


Setelah itu, hubungan router dengan cloud menggunakan interface loopback yang sudah dibuat pada sisi cloud.

Lakukan konfigurasi dasar pada router untuk bisa terkoneksi ke internet,

/ip address add address=10.100.100.1/24 interface=ether1
/ip route add gateway=10.100.100.100
/ip dns set server=10.100.100.100,8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-request=yes

Seharusnya router sudah bisa terkoneksi ke internet, lakukan test ping untuk memastikan.

Selamat mencoba.

Konfigurasi IP address static di Ubuntu Server 20.04



Masuk sebagai root
#sudo su
Pastikan anda memiliki netplan file konfigurai check dengan perintah berikut,
# ls /etc/netplan/*.yaml
akan muncul list dari file konfigurasi seperti berikut:


kemudian buka dengan editor text yang anda miliki, secara default shell menggunakan editor text nano, jadi untuk menggunakan editor text lain seperti vi maka anda perlu generate file konfigurasi netplan agar bisa dibuka dengan editor apapun.
# netplan generate
Tetapi disini saya gunakan editor text defaul shell, yaitu nano, untuk membuka file konfigurasi,
# nano /etc/netplan/00-installer-config.yaml
Kemudian lakukan konfigurasi seperti berikut,


Jika selesai tekan kombinasi Ctrl + x kemudian y dan enter.

Apply atau terapkan konfigurasi yang sudah dilakukan,
# netplan apply
Pastikan konfigurasi sudah diterapkan dengan benar,
# ifconfig

Jika terjadi error atau kesalahan, periksa kembali netplan file konfigurasi, dan pastikan anda gunakan space bukan tab untuk memberi jarak antar konfigurasi.

Selamat mencoba 😊.

Cara Membuat Bootable Windows Di Ubuntu



Dulu di ubuntu membuat bootable windows belum didukung atau belum bisa dilakukan, jadi ketika saya mau membuat bootable windows saya harus pinjem laptop temen yang sistem operasi nya windows, jadinya ribet harus pindah file iso nya, yang ukurannya juga lumyan besar, sangat merepotka intinya.

Seiring berjalannya waktu, hadirlah software yang bernama WoeUSB yang dirancang untuk dapat berjalan disistem operasi ubuntu dan digunakan untuk membuat bootable windows, dengan begitu anda tidak perlu lagi nyari-nyari komputer yang sistem operasi nya windows.

WoeUSB mendukung 2 metode yaitu basis GUI dan CLI, pada basis GUI terdapat kekurangan, yaitu ketika ukuran iso yang akan dibuat bootable lebih dari 4GB maka akan muncul error, alhasil bootable tidak akan pernah bisa dilakukan, tapi tunggu dulu WoeUSB sudah kasih solusi untuk problem tersebut, jadi ketika anda ingin buat bootable windows yang ukuran isonya lebih dari 4GB maka anda bisa gunakan WoeUSB basis CLI, untuk basis CLI tidak ada batasan ukuran file iso nya.

Pada artikel saya akan sajikan 2 metode WoeUSB (GUI & CLI) yang keduanya bisa dikatakan cukup mudah untuk dilakukan.

Langkah-langkahnya sebagai berikut,

$ sudo apt install software-properties-common
$ sudo apt add-apt-repository ppa:nilarimogard/webupd8
$ sudo apt install woeusb

Buat bootable windows menggunakan WoeUSB (GUI)

Siapkan USB flashdisk kemudian tancapkan di port usb laptop, kemudian buka aplikasi woeusb yang sudah terinstall sebelumnya.

Biasanya woeusb akan otomatis mendeteksi flashdisk yang ditancapkan diport usb laptop.


Setelah flashdisk terdeteksi, kemudian pilih file image windows yang ada dilaptop, setelah itu proses installasi bisa dilakukan.

Buat bootable windows menggunakan WoeUSB (CLI)

Karena basis CLI maka anda perlu membuka terminal, dapat dilakukan dengan menekan kombinasi (Ctrl + alt + t).

Kemudian ketikan baris perintah seperti berikut

$ sudo woeusb --target-filesystem NTFS --device Win10_2004_EnglishInternasional_x64.iso /dev/sdb



Pastikan anda masuk kedirektory dimana tersimpan file iso windowsnya, kemudian pastikan flashdisk sudah ditancapkan dan terbaca pada laptop.
Kemudian Enter. Proses Installasi sedang berjalan dan tunggu beberapa menit sampai proses bootable success.



Terlihat pada gambar diatas jika proses bootable sudah selesai dan success, dan anda sudah bisa lakukan installasi dengan bootable windows yang sudah dibuat disistem operasi ubuntu.

Jadi anda bisa gunakan mode GUI ketika ukuran file iso tidak lebih dari 4GB dan jika ukuran file iso lebih dari 4Gb maka anda bisa gunakan mode CLI.

Selamat mencoba.

Cara Membuat Terminal Linux Menjadi Multi Session



Kubutuhan akan banyaknya proses yang bisa berjalan didalam satu shell tidak terlalu penting bagi pengguna linux berbasis konsol, karena pengguna bisa dengan mudah berpindah ke TTY lain(sesi terminal yang bisa diakses melalui perangkat keras) dan menjalankan shell lain, atau menambah instance dari aplikasi terminal grafis yang berbasis Desktop.

Sekarang, coba bayangkan ketika pengguna terhubung melalui perintah ssh ke perangkat lain yang tidak memiliki kemampuan untuk menambah atau berpindah terminal tetapi harus menyelesaikan beberapa tugas dalam satu sesi shell yang terhubung dala sistem jarak jauh tersebut.

pengguna semacam itu mungki perlu menjalankan perintah untuk memantau penggunaan cpu, memantau penggunaan resource, mengedit file konfigurasi dan menjalankan perintah untuk melakukan pembaruan sistem. Jika tanpa program khusus maka pengguna hanya akan bisa menyelesaikan tugasnya satu per satu, atau pun dengan menggunakan metode perintah dengan menempatkan tugas dilatar belakang sistem dengan sedikit kemampuan untuk beralih tugas.

Tapi jangan khawatir karna linux memiliki opsi yang bisa membantu anda untuk bisa memproses beberapa tugas di dalam satu lingkungan shell bash tunggal. Pada tulisan kali ini kita akan lakukan dengan "tmux",  tmux memungkinkan pengguna untuk memulai proses dalam sesi yang bisa dilepaskan ketika masih berjalan, kemudian dipasang kembali dan dikelola dengan berbagai metode.

Sebelum kita lakukan lab kita kenali dulu apa itu tmux, perintah tmux kependekan dari terminal multiplexer sesuai dengan namanya tmux memiliki kemampuan yang memungkinkan untuk membuka beberapa terminal dan dibuka dalam layar yang sama. Pada dasarnya perintah tmux sama dengan perintah screen, tetapi bedanya tmux memiliki lapisan aspek yang lebih mudah untuk dilihat. Misalnya, perintah linux menyertakan bilah status di bagian bawah terminal tempat pengguna menjalankan tmux yang memperlihatkan berbagai item informasi.

Untuk memulai lab pada ubuntu 18.04 kita perlu lakukan instalasi dahulu:
pahrial@pahrial:~$ sudo apt-get install tmux
Untuk menjalankan perintah, lakukan ketikan perintah:

execute command

Sesi shell akan muncul, dengan bilah akhir berwarna hijau yang berisi informasi:


Sekarang sudah dimungkinkan untuk pengguna memulai tugasnya, untuk contoh gunakan perintah top:

pahrial@pahrial:~$ top


Kemudian untuk melepaskan proses yang sedang berjalan kita lakukan kombinasi Ctrl+B kemudian D, lakukan dengan menekan tombol Ctrl ditambah dengan b kecil secara bersamaan, lepaskan dan tekan d. Itu akan mengembalikan pengguna kesesi shell serta menunjukan pengguna bahwa sudah terlepas dari (sesi 0) dan kembali ke prompt shell.


Untuk melihat proses apa yang sudah dilepas pada tmux session yang ada saat ini, gunaka perintah:
pahrial@pahrial:~$ tmux list-session
pahrial@pahrial:~$ tmux ls

Untuk membuat tmux dengan sesi yang baru gunakan perintah tmux new-session:
pahrial@pahrial:~$ tmux new-session 'less /etc/passwd'

Seperti sebelumnya untuk melepaskan proses yang sedang berjalan ke sesi shell, tekan Ctrl + b lepaskan, kemudian tekan d. Itu menunjukan bahwa pengguna sudah terlepas dari (sesi 1[opsional]) dan kembali ke prompt shell.
Angka pada session bersifat opsional tergantung proses apa saja yang sudah anda jalankan sebelumnya.


Kemudian untuk mengembalikan proses 0 yang berjalan di sesi tmux, gunakan perintah tmux attach dengan opsi -t diikuti target session.
pahrial@pahrial:~$ tmux attach -t 0


Dengan perintah seperti diatas akan mengembalikan pengguna kesesi 0 dengan perintah top yang ditampilkan.

Uniknya tmux disini, tmux memungkinkan untuk sesi bisa dilihat dibeberapa jendela dilayar. Untuk mengaktifkan dua sesi tmux secara vertical tekan Ctrl + B lalu tekan %(Shift + 5).


Sesi baru sekarang bisa dilihat disamping sesi pertama (sesi 0) yang menjalankan perintah top, untuk memulai sesi baru cukup ketikan perintah atau proses. Untuk contoh kita ketikan perintah free untuk melihat penggunaan memori.


kemudian untuk mengaktifkan tmux secara horizontal gunakan kombinasi Ctrl + B lepaskan, kemudian tekan "(Shift + ').


Seperti sebelumnya sesi baru bisa dilihat disamping tmux sesi yang telah dibuat sebelumnya. kita akan gunakan perintah pgrep untuk mencari kurang dari perintah yang berjalan pada tmux sesi yang dibuat sebelumnya (sesi 1 [opsional]).



Perintah pgrep akan menghasil output berupa PID dari proses sesi tmux sebelumnya, itu akan sesuai dengan PID yang ditampilkan pada sesi tmux dengan perintah top. Untuk keluar dari sesi ketikan exit kemudian biarkan hanya perintah top yang tersisa dilayar.


Untuk keluar dari perintah top tekan q.

Kemudian untuk keluar dari sesi tmux dan kembali ke propmt shell ketikan exit.

Namun sesi tmux masih ada yang aktif.


Untuk membunuh sesi yang masih aktif, tidak perlu kembali kesana cukup gunakan perintah kill dengan hati-hati agar tidak merusak data. Masukan perintah kill dengan opsi -t diikuti dengan target PID. Target session harus sesuai dengan sesi tmux yang telah dibuat(disini sesi 4).
pahrial@pahrial:~$ tmux kill-session -t 4
Untuk memastika sudah tidak ada lagi sesi tmux yang berjalan kita ketikan perintah tmux ls seperti berikut:



Untuk lebih mengetahui opsi apa yang bisa digunakan dengan tmux bisa anda gunakan perintah man.


Sekian tulisan receh kali ini semoga bisa bermanfaat.


Sumber:

NDG Linux I