Jika kamu adalah admin jaringan tentu kamu tidak boleh tidak, kamu diwajibkan untuk bisa, paham tentang network subnetting. Oleh karna itu sebelum kita coba praktek subnetting kita kenali dulu apa itu subnetting.
Subnetting atau sub networking adalah cara atau metode yang digunakan untuk mencari dan menentukan prefix yang paling efisien untuk diterapkan disuatu jaringan.
Sedangakan prefix berfungsi sebagai penunjuk berapa banyaknya bit dalam suatu IP address yang merupakan porsi dari Network-ID. Dengan begitu kita bisa ketahui komponen-komponen lain dari suatu IP address tersebut.
Prefix biasanya digunakan pada perangkat router, pada penerapannya prefix dituliskan diakhir dari suatu IP address yang diawali dengan / (slash) diikuti dengan angka 0-32. Seperti pada perangkat router keluaran MikroTik yang penulisan IP address diikuti dengan prefix sebagai penunjuk porsi network-id.
Lain halnya dengan vendor Cisco atau Windows yang mengharuskan kamu untuk memasukan subnetmask untuk menunjuk porsi network-id bukan menggunakan prefix, fungsi dan kegunaanya sama cuma saja model penulisannya yang berbeda.
Berikut contoh penulisan menggunakan prefix ataupun subnetmask,
Berikut contoh penulisan menggunakan prefix ataupun subnetmask,
Prefix : 192.168.1.1/24
Subnetmask : 192.168.1.1 255.255.255.0
Subnetmask : 192.168.1.1 255.255.255.0
Catatan: Ketika kamu menerapkan subnetting, perbedaan kelas IP tidak berlaku lagi. Karena dimungkinkan IP dari kelas A menggunakan prefix kelas C,
contoh:10.100.100.100/24.
Sedikit gambaran diatas. Langsung saja kita mulai untuk latihan subnetting.
Kasus I
Disebuah kantor memiliki IP 192.168.10.0/24 dengan jumlah komputer 120, hitunglah subnetting untuk memberikan prefix yang efisien untuk jaringan komputer di kantor tersebut.
Kasus I
Disebuah kantor memiliki IP 192.168.10.0/24 dengan jumlah komputer 120, hitunglah subnetting untuk memberikan prefix yang efisien untuk jaringan komputer di kantor tersebut.
#Kita akan coba gunakan prefix 24, apakah itu efisien untuk kantor tersebut ?
192.168.10.0/24
Jumlah IP = 32 – prefix (32 – 24) = 2^8 = 256 IP
Terlihat disitu hasilnya ada 256 IP, sedangkan IP yang dibutuhkan kantor hanya 120, tentu itu menyisakan sangat banyak IP yang tidak terpakai, tentu kita anggap prefix 24 tidak efisien untuk jaringan komputer di kantor tersebut.
#Kemudian kita coba gunakan prefix 25
192.168.10.0/25
Jumlah IP = 32 – prefix (32 – 25) = 2^7 = 128 IP
Jika dibandingkan dengan prefix 24 prefix 25 ini hanya menyisakan sedikit IP ketika dipasang di jaringan komputer kantor, 120 komputer artinya buth 120 IP, disini kita punya 128 IP jadi prefix 25 cukup dan menyisakan sedikit IP yang tidak terpakai, dengan begitu kita bisa lanjutkan ke proses berikutnya untuk mencari komponen lain.
192.168.10.0/25
1.) cari network-id, kita bagi byte ke 4 dari IP address diatas dengan jumlah IP
0 : 128 = 0 (jika langsung menghasilkan angka 0, itu artinya network-id dimulai dari 0)
2.) cari broadcast-id, caranya jumlah ip dikurang satu
128 – 1 = 127
3.) cari block subnet selanjutnya,
Network-id = broadcast dari block subnet sebelumnya + 1 (127 + 1 =128)
Broadcat = Jumlah IP x 2 – 1 (128 x 2 -1 = 255)
Block subnet, karena kantor memiliki prefix 24 yang jumlah IP nya 256 maka otomatis ketika dilakukan subnetting jumlah IP tadi akan dipecah kebeberapa block subnet sesuai prefix, pada kasus ini dilakukan subnetting dengan prefix 25 yang memiliki IP 128, jadi (jumlah IP dari prefix asal yaitu 24 ) : (jumlah IP dari prefix 25) (256 : 128 = 2), dengan begitu IP address diatas terbagi menjadi 2 block subnet berikut rinciannya.
Net-id | broadcat-id
0 127 = 192.168.10.0/25 | 192.168.10.127/25 => Block subnet 1
_______________________
128 255 = 192.168.10.128/25 | 192.168.10.255/25 => Block subnet 2
#Kita sudah ketahui Network-id dan Broadcat-id, selanjutnya IP range, yaitu rentang IP yang bisa dipasang di suatu interface jaringan.
IP range = IP sesudah network-id sampai sebelum IP broadcast-id
Network-id = 192.168.10.0/25 --------------
Broadcast-id = 192.168.10.127 |--- Block Subnet 1
IP rangr = 192.168.10.1 – 192.168.10.126 -----------
Network-id = 192.168.10.128/25 -------------
Broadcast-id = 192.168.10.255/25 |--- Block Subnet 2
IP ranges = 192.168.10.129 – 192.168.10.254 --------
Dengan begitu anda bisa terapkan IP address dengan subnetting diatas sehingga network komputer lebih efisien dalam penggunaan IP.
Catatan!!
Salah satu keuntungan menggunakan network yang efisien yaitu adalah packet broadcast untuk seluruh penghuni IP di segement yang sama bisa dibatasi.
192.168.10.0/24
Jumlah IP = 32 – prefix (32 – 24) = 2^8 = 256 IP
Terlihat disitu hasilnya ada 256 IP, sedangkan IP yang dibutuhkan kantor hanya 120, tentu itu menyisakan sangat banyak IP yang tidak terpakai, tentu kita anggap prefix 24 tidak efisien untuk jaringan komputer di kantor tersebut.
#Kemudian kita coba gunakan prefix 25
192.168.10.0/25
Jumlah IP = 32 – prefix (32 – 25) = 2^7 = 128 IP
Jika dibandingkan dengan prefix 24 prefix 25 ini hanya menyisakan sedikit IP ketika dipasang di jaringan komputer kantor, 120 komputer artinya buth 120 IP, disini kita punya 128 IP jadi prefix 25 cukup dan menyisakan sedikit IP yang tidak terpakai, dengan begitu kita bisa lanjutkan ke proses berikutnya untuk mencari komponen lain.
192.168.10.0/25
1.) cari network-id, kita bagi byte ke 4 dari IP address diatas dengan jumlah IP
0 : 128 = 0 (jika langsung menghasilkan angka 0, itu artinya network-id dimulai dari 0)
2.) cari broadcast-id, caranya jumlah ip dikurang satu
128 – 1 = 127
3.) cari block subnet selanjutnya,
Network-id = broadcast dari block subnet sebelumnya + 1 (127 + 1 =128)
Broadcat = Jumlah IP x 2 – 1 (128 x 2 -1 = 255)
Block subnet, karena kantor memiliki prefix 24 yang jumlah IP nya 256 maka otomatis ketika dilakukan subnetting jumlah IP tadi akan dipecah kebeberapa block subnet sesuai prefix, pada kasus ini dilakukan subnetting dengan prefix 25 yang memiliki IP 128, jadi (jumlah IP dari prefix asal yaitu 24 ) : (jumlah IP dari prefix 25) (256 : 128 = 2), dengan begitu IP address diatas terbagi menjadi 2 block subnet berikut rinciannya.
Net-id | broadcat-id
0 127 = 192.168.10.0/25 | 192.168.10.127/25 => Block subnet 1
_______________________
128 255 = 192.168.10.128/25 | 192.168.10.255/25 => Block subnet 2
#Kita sudah ketahui Network-id dan Broadcat-id, selanjutnya IP range, yaitu rentang IP yang bisa dipasang di suatu interface jaringan.
IP range = IP sesudah network-id sampai sebelum IP broadcast-id
Network-id = 192.168.10.0/25 --------------
Broadcast-id = 192.168.10.127 |--- Block Subnet 1
IP rangr = 192.168.10.1 – 192.168.10.126 -----------
Network-id = 192.168.10.128/25 -------------
Broadcast-id = 192.168.10.255/25 |--- Block Subnet 2
IP ranges = 192.168.10.129 – 192.168.10.254 --------
Dengan begitu anda bisa terapkan IP address dengan subnetting diatas sehingga network komputer lebih efisien dalam penggunaan IP.
Catatan!!
Salah satu keuntungan menggunakan network yang efisien yaitu adalah packet broadcast untuk seluruh penghuni IP di segement yang sama bisa dibatasi.